Wednesday, January 28, 2015

MACAM-MACAM JENIS ULAR

ular boiga cynodon (VENOM)
Add caption
PENGERTIAN
Ular  adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata). Perbedaannya adalah kadal pada umumnya berkaki, memiliki lubang telinga, dan kelopak mata yang dapat dibuka tutup. Akan tetapi untuk kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) perbedaan ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan.
Habitat dan makan.

HABITAT DAN REPRODUKSI
Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan, dapat ditemukan ular. Hanya saja, sebagaimana umumnya hewan berdarah dingin, ular semakin jarang ditemui di tempat-tempat yang dingin, seperti di puncak-puncak gunung, di daerah Irlandia dan Selandia baru dan daerah daerah padang salju atau kutub.

Banyak jenis-jenis ular yang sepanjang hidupnya berkelana di pepohonan dan hampir tak pernah menginjak tanah. Banyak jenis yang lain hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah atau tumpukan bebatuan. Sementara sebagian yang lain hidup akuatik atau semi-akuatik di sungai, rawa, danau, dan laut.

gambar ular sanca
Ular memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular-ular perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia.

ULAR DAN MANUSIA
Dalam kitab-kitab suci, ular kebanyakan dianggap sebagai musuh manusia. Dalam Alkitab (Perjanjian Lama) diceritakan bahwa Iblis menjelma dalam bentuk ular, dan membujuk Hawa dan Adam sehingga terpedaya dan harus keluar dari Taman Eden. Dalam kisah Mahabharata, Kresna kecil sebagai penjelmaan Dewa Wisnu mengalahkan ular berkepala lima yang jahat. Dalam salah satu Hadits Rasulullah saw. pun ada anjuran untuk membunuh ‘ular hitam yang masuk/berada di dalam rumah’.

Anggapan-anggapan ini turut berpengaruh dan menjadikan kebanyakan orang merasa benci jika bukan takut kepada ular. Meskipun sesungguhnya ketakutan itu kurang beralasan, atau lebih disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orang umumnya terhadap sifat-sifat dan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh ular. Pada kenyataannya, kasus gigitan ular yang sampai menyebabkan kematian sangat jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kasus kecelakaan di jalan raya, atau kasus kematian oleh penyakit akibat gigitan nyamuk.

Pada pihak yang lain, ular pun telah ratusan atau ribuan tahun dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh manusia. Ular kobra yang amat berbisa dan ular sanca pembelit kerap digunakan dalam pertunjukan-pertunjukan keberanian. Empedu, darah dan daging beberapa jenis ular dianggap sebagai obat berkhasiat tinggi, terutama di Tiongkok dan daerah Timur lainnya. Sementara itu kulit beberapa jenis ular memiliki nilai yang tinggi sebagai bahan perhiasan, sepatu dan tas. Seperti halnya biawak, kulit ular (terutama ular sanca, ular karung, dan ular anakonda) yang diperdagangkan di seluruh dunia mencapai ratusan ribu hingga jutaan helai kulit mentah per tahun.

Dalam kenyataannya, ular justru kini semakin punah akibat aneka penangkapan, pembunuhan yang tidak berdasar, serta kerusakan habitat dan lingkungan hidupnya. Ular-ular yang dulu turut serta berperan dalam mengontrol populasi tikus di sawah dan kebun, kini umumnya telah habis atau menyusut jumlahnya. Maka tidak heran, di tempat-tempat yang sawah dan padinya rusak dilanda gerombolan tikus, seperti di beberapa tempat di Kabupaten Sleman, Jogjakarta, petani setempat kini memerlukan untuk melepaskan kembali (reintroduksi) berjenis-jenis ular sawah dan melarang pemburuan ular di desanya.

Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, tidak mempunya keistimewaan ada ketajaman indera mata maupun telinga. Matanya selalu terbuka dan dilapisi selaput tipis sehingga mudah melihat gerakan di sekelilingnya, namun tidak dapat memfokuskan pandangannya. Ular baru dapat melihat dengan jelas dalam jarak dekat.

Indera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada perutnya, yang dapat menangkap getaran langkah manusia atau binatang lainnya.

Lubang yang terdapat antara mata dan mulut ular dapat berfungsi sebagai thermosensorik (sensor panas). Organ ini biasa disebut ceruk atau organ Jacobson. Ular juga dapat mengetahui perubahan suhu karena kedatangan makhluk lainnya, contohnya ular tanah memiliki ceruk yang peka sekali.

Manusia sebenarnya tidak usah takut pada ular karena ular sendiri yang sebenarnya takut pada manusia. Ular tidak dapat mengejar manusia, gerakannya yang lamban bukan tandingan manusia. Rata rata ular bergerak sekitar 1,6 km per jam, jenis tercepat adalah ular mamba di Afrika yang bisa lari dengan kecepatan 11 km per jam. Sedangkan manusia, sebagai perbandingan, dapat berlari antara 16-24 km per jam.

MACAM-MACAM ULAR
Ular ada yang berbisa karena memiliki venom, namun banyak pula yang tidak. Dari kebanyakan ular yang berbisa, kebanyakan bisanya tidak cukup berbahaya bagi manusia. Umumnya, ular berusaha menghindar bila bertemu manusia.

Ular-ular primitif, seperti ular kawat, ular karung, ular kepala dua, dan ular sanca, tidak berbisa. Ular-ular yang berbisa kebanyakan termasuk suku Colubridae, tetapi bisanya pada umumnya memiliki kadar venom yang lemah. Ular-ular yang berbisa kuat di Indonesia biasanya termasuk ke dalam salah satu suku Elapidae seperti ular sendok, ular belang, dan ular cabai. Kemudian yang termasuk dalam suku Hydrophiidae seperti ular laut, dan Viperidae seperti ular tanah, ular bangkai laut, dan ular bandotan.

Beberapa jenisnya, sebagai contoh:

    * Suku Typhlopidae
 Ular kawat (Rhamphotyphlops braminus)

 Ular kawat (Rhamphotyphlops braminus)
    * Suku Cylindrophiidae
 Ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus)

Ular kepala-dua (Cylindrophis ruffus)
    * Suku Pythonidae
 Ular sanca kembang (Python reticulatus)

GAMBAR ULAR

 Ular peraca (P. curtus)

 Ular peraca (P. curtus)

 Ular sanca hijau. (Morelia viridis')

gambar ular
 
  * Suku Acrochordidae
Ular karung (Acrochordus javanicus)

Ular karung (Acrochordus javanicus)
    
     * Suku Xenopeltidae
Ular pelangi (Xenopeltis unicolor)

Ular pelangi (Xenopeltis unicolor)
    * Suku Colubridae
    Ular siput (Pareas carinatus)

    Ular siput (Pareas carinatus)

    Ular-air pelangi (Enhydris enhydris)

Ular-air pelangi (Enhydris enhydris)

    Ular kadut belang (Homalopsis buccata)

Ular kadut belang (Homalopsis buccata)

    Ular cecak (Lycodon capucinus)

Ular cecak (Lycodon capucinus)

    Ular gadung (Ahaetulla prasina)

Ular gadung (Ahaetulla prasina)

    Ular cincin mas (Boiga dendrophila)

Ular cincin mas (Boiga dendrophila)

    Ular terbang (Chrysopelea paradisi)

Ular terbang (Chrysopelea paradisi)

    Ular tambang (Dendrelaphis pictus)

Ular tambang (Dendrelaphis pictus)

    Ular birang (Oligodon octolineatus)

 Ular birang (Oligodon octolineatus)

    Ular tikus atau ular jali (Ptyas korros)

Ular tikus atau ular jali (Ptyas korros)

    Ular babi (Elaphe flavolineata)

Ular babi (Elaphe flavolineata)

    Ular serasah (Sibynophis geminatus)

Ular serasah (Sibynophis geminatus)

    Ular sapi (Zaocys carinatus)

Ular sapi (Zaocys carinatus)

    Ular picung (Rhabdophis subminiata)

 Ular picung (Rhabdophis subminiata)

    Ular kisik (Xenochrophis vittatus)

Ular kisik (Xenochrophis vittatus)


    Suku Elapidae
        Ular cabai (Maticora intestinalis)

Ular cabai (Maticora intestinalis)

       C

 Ular weling (Bungarus candidus)

        Ular sendok (Naja spp.)

Ular sendok (Naja spp.)

        Ular anang (Ophiophagus hannah)

Ular anang (Ophiophagus hannah)




    Suku Viperidae

        Ular bandotan (Vipera russelli

Ular bandotan (Vipera russelli

        Ular tanah (Calloselasma rhodostoma)

Ular tanah (Calloselasma rhodostoma)

        Ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris)

         Ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris)

SEMOGA BERGUNA BAGI PEMBACANYA , TERIMA KASIH.

Thursday, January 22, 2015

ULAR JALI (PTYAS KORROS)

 PENGERTIAN ULAR JALI

GAMBAR ULAR JALI
Ular jali adalah sejenis ular pemakan tikus yang rakus, karena itu kerap disebut pula sebagai ular tikus. Namanya dalam bahasa lain adalah oray lingas (Sd.), ula jali, ula koros atau ula kayu (Jw.), dan Indo-Chinese rat snake (Ingg.). Nama ilmiahnya adalah Ptyas korros (Schlegel, 1837).

Selain ular jali, ada beberapa jenis lain yang juga dijuluki 'ular tikus'. Di antaranya adalah ular babi (Elaphe flavolineata), ular sapi (Elaphe radiata) dan ular bajing (Gonyosoma oxycephalum). Kesemuanya adalah pemburu tikus yang efektif di sawah-sawah, pekarangan rumah, bahkan sering hingga masuk ke atap rumah.

Ular jali menyebar luas mulai dari India, Bangladesh, Tiongkok (termasuk Hainan dan Hong Kong), Taiwan, Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatra, Jawa dan Bali; serta Borneo.

DESKRIPSI TUBUH

Ular jali bertubuh cukup besar, hingga 2 meter panjangnya. Sisi atas tubuh (dorsal) berwarna coklat muda kekuningan hingga abu-abu kehitaman. Bagian sebelah depan (anterior) biasanya berwarna lebih terang dari ekornya yang kehitaman. Sisik-sisik di atas ekor bertepi hitam, sehingga terkesan bergaris-garis seperti memakai stocking hitam.

Sisi bawah tubuh (ventral) berwarna kekuningan sampai kuning terang. Matanya berukuran besar. Kerabatnya yang mirip adalah Ptyas mucosus; dibedakan dengan adanya loreng-loreng hitam di bibirnya dan di tubuh bagian belakang. P. mucosus umumnya juga bertubuh lebih besar, hingga lebih dari 3 m panjangnya.

KEBIASAAN HIDUP DAN KONSERVASI
Ular jali kerap ditemui di sawah-sawah, kebun dan pekarangan, dan terutama dekat tepi sungai. Mangsa utamanya adalah hewan pengerat, terutama tikus. Namun iapun tidak menolak mangsa yang lain semisal kadal dan kodok. Ular jali aktif di pagi hingga sore hari, berkeliaran mencari mangsa di atas tanah. Ia juga pandai memanjat pohon dan semak, walaupun jarang memanjat hingga tinggi.

Karena berbisa lemah, ular ini sebetulnya tidak suka menggigit dan mudah dijinakkan sehingga cocok dijadikan hewan timangan (pet animal). Para petani yang mengenalinya biasanya melarang anak-anaknya mengganggu ular ini, dan membiarkannya berkeliaran di sekitar rumah. Ular jali termasuk pemburu tikus yang efektif.

Kini ular jali termasuk salah satu jenis ular yang banyak diburu untuk diambil kulitnya yang berharga. Ribuan ekor ular ini setiap bulannya ditangkapi dan diekspor kulitnya. Kadang-kadang bahkan ular ini dikirim hidup-hidup. Menghilangnya ular jali dan beberapa jenis ular pemakan tikus lainnya dari persawahan dan pekarangan, dipercaya meningkatkan populasi tikus yang menjadi hama sawah. Karena itu, semenjak beberapa tahun silam, di Yogyakarta berlangsung gerakan melepaskan ular ke sawah. Aksi yang dilakukan petani ini (terutama di Kabupaten Sleman) diharapkan dapat mengendalikan populasi tikus di desanya.

Tuesday, January 6, 2015

Mengatasi ular (dipong mody)

 Mengtasi ular mody
gambar ular dipong

Jika anda mempunyai ular yg sedang mogok makan,mungkin cara2 dibawah ini bisa membantu:


1. beri makan ular dalam keadaan sepi, jangan ditunggui, jika anda ingin melihat ular anda makan dari jarak dekat usahakan melihat setelah ular tersebut menelan 1/2 makanan dimulutnya, lakukan beberapa kali baru setelah ular itu terbiasa, biasanya dia tidak akan sungkan lagi melahap mangsanya walau anda berada didekatnya


2. beri makan ular dalam keadaan gelap biasanya cukup membantu buat ular yang sedang dalam tahap adaptasi


3. mandikan ular jika ular tersebut mogok makan dengan air saja, tanpa sabun, setelah cukup basah masukan ular kedalam kandang lalu langsung diberi makan, biasanya ular langsung laper dan melahap mangsanya, usahakan dilakukan pada pagi hari atau siang hari agar ular tidak merasa terlau dingin


4. mandikan atau basahi makanan ular dengan air, Contohnya: tiput, klo ular malas makan ambil tiputnya lalu basahi dengan air dan masukan kedalam kandang ular selagi basah, hal ini bisa merangsang nafsu makan



Juga jangan lupa untuk mengetahui apakah ular itu aktif pada malam hari (nocturno) atau tidak, karena ular yg aktif pada malam hari biasanya tidak punya nafsu makan pada siang hari (ada beberapa jenis ular yg aktif pada siang hari).


Pengalaman TS membujuk ular makan.


Pagi jemur,sore mandiin & malam nya coba kasih makan di tempat gelap & tenang.
Apabila gak dimakan,coba bikin pingsan tikusnya dengan cara disentil kepala bagian belakangnya (biasa disebut pre-killed).

Jangan dilihatin dulu,perhatiin nya dari jauh aja,tunggu sekitar 30 menitan.

Apabila masih belum dimakan juga,coba pancing ular dgn cara pegang ekor tikus nya,arahkan kepala tikus pingsan tsb ke muka ular,sedikit digoyang-goyang,kemungkinan besar disamber.

Kalo masih belum mau makan juga,besok pagi jemur lagi,hingga beberapa hari kemudian,baru test makan lagi. Cara nya sama seperti penjelasan di atas.

Tambahan:
test makan bbrp hari (3-5 hari) kemudian,jangan tiap hari.
untuk sementara ular jangan di handling dulu sampai mau makan.
penggunaan hiding-cave di saat ular mogok makan mungkin memberikan manfaat.


Force / Assist Feed

Sering disebut pemain reptil lokal dengan istilah "disuapin".
Intinya,cara ini merupakan cara terakhir apabila ular masih belum mau makan juga,
walau kondisi nya sudah tidak memungkinkan untuk bertahan hidup.

Sering dijumpai kasus ular dipong baby mogok makan ampe mati.
Maka ini adalah cara terakhir membujuk ular makan.

Sekali lagi ingat,cara terakhir !!
Soalnya cara ini dapat mengakibatkan stress tingkat tinggi pada ular.


Cara Force / Assist Feed / Disuapin

Pegang rahang kanan & rahang kanan mulut dipong.
Sedikit ditekan biar ujung mulutnya sedikit terbuka.
Lalu masukan tikus mati (tikus mati,bukan pingsan apalagi yg masih hidup loh).
Pelan-pelan saja,dengan lembut,jangan sampai mulut ular terluka atau gigi ular patah.
Masukan tikus mati ke mulut ular sampai kepala tikus tergigit,lalu biarkan.
Ular akan menelan tikus mati itu dengan sendiri nya.